Jejaring sosial merupakan suata situs online yang berfungsi sebagai media interaksi sosial. Tahun 2009 merupakan periode bersejarah bagi perkembangan jejaring sosial. Layanan online ini digunakan banyak orang, tidak hanya dari sisi jumlah melainkan rentang pengguna juga jadi faktor pembentuk fenomena ini. Di 2009, jejaring sosial tidak lagi digunakan sebagai sarana membicarakan omong kosong, seperti memberitahukan makanan macam apa yang enak dimakan atau apa yang enak dilakukan pada siang atau malam hari, tetapi juga memliki fungsi sebagai media komunikasi yang efektif bagi pemerintah untuk mendapatkan masukan langsung dari masyarakatnya. Sudah banyak situs jejaring sosial yang terkenal, seperti Friendster, Facebook, twitter dll. Tapi kini, ada juga model-model baru jejaring sosial yang memiliki keunikan masing-masing.
Siapapun mulai dari anak kecil, remaja maupun orang tua memiliki situs jejaring sosial. Perkembangan situs jejaring sosial sebagai tren komunikasi masyarakat modern perlu disikapi baik oleh remaja maupun orangtua. Pasalnya, walaupun memiliki fungsi sebagai sarana bersosialisasi dan juga menyambung tali silaturahmi antar teman, saudara, maupun seseorang yang baru kita kenal. Situs jejaring sosial juga memiliki pengaruh yang kurang baik terhadap penggunanya, seperti:
1. Mengurangi kinerja karena karyawan perusahaan, dosen dan mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja, pasti mengurangi waktu kerja.
2. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga, ini terjadi karena orang tua semakin sedikit waktunya dengan anak-anak dan keluarga mereka karena Facebook.
3. Tergantikannya kehidupan sosial karena sebagian orang merasa cukup dengan berinteraksi lewat Facebook sehingga mengurangi frekuensi bertemu muka.
4. Batasan ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur, karena Dalam Facebook kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial.
5. Tersebarnya data penting yang tidak semestinya, seringkali pengguna Facebook tidak menyadari beberapa data penting yang tidak semestinya ditampilkan secara terbuka.
6. Pornografi, sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau pornografi.
7. Kesalahpahaman, seperti kasus pemecatan seorang karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di facebook, juga terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di Facebook.
Terlepas dari pengaruh positif dan negative dari penggunaan jejaring sosial semua tergantung dari diri kita masing-masing. Jejaring social seperti Facebook, Twitter dll, saat ini telah menjadi fenomena baru di dunia sebagai media berkomunikasi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar